Wikisastra:Sukerta
Praèn
- ontang-anting: anak tunggal lelaki
- unting-unting: anak tunggal perempuan
- anggana: anak tunggal karena saudara semuanya meninggal dunia
- kedana-kedini: dua bersaudara, laki-laki dan perempuan
- uger-uger lawang: dua bersaudara, laki-laki semua
- kembang sepasang: dua bersaudara, perempuan semua
- gotong mayit: tiga bersaudara, laki-laki semua
- cukit dulit: tiga bersaudara, perempuan semua
- sendang kapit pancuran: tiga bersaudara, perempuan berada ditengah
- pancuran kapit sendang: tiga bersaudara, laki-laki berada ditengah
- serimpi: empat bersaudara, perempuan semua
- seramba: empat bersaudara, laki-laki semua
- pandawa: lima bersaudara, laki-laki semua
- pancagati/pancalaputri: lima bersaudara, perempuan semua
- ipil-ipil (pupulan): lima bersaudara, 1 lelaki, 4 perempuan
- padhangan: lima bersaudara, 1 perempuan, 4 lelaki
- lumpat kidang: bersaudara dengan urutan tidak teratur
- gilir kacang: bersaudara 3 orang lebihdengan urutan laki perempuan atau sebaliknya
- gendhong: banyak bersaudara, perempuan ditengah
- pathok: banyak bersaudara, laki-laki ditengah
- semara: bersaudara lebih 5 orang, laki-laki/perempuan semua
- kembar: lahir bersamaan dari satu rahim ibu
- dampit: lahir bersamaan, laki-laki dan perempuan
- gondang kasih: lahir bersamaan, putih atau cemani
- tawang gantungan: lahir bersamaan dari satu rahim ibu, tetapi berbeda hari (1 hari)
- bungkus: lahir dalam keadaan bungkus (masih terbungkus tembuni/ari-ari)
- sakreda: lahir kembar dalam bungkus
- sumala: lahir berpenyakit/aneh
- bungkem: lahir tidak menangis
- jempina: lahir sebelum masanya (prematur)
- margana: lahir diperjalanan
- wahana: lahir dikeramaian
- wujungan: lahir ketika keributan (perang, dll)
- julung sungsang: lahir saat matahari tinggi
- julung wangi: lahir ketika matahari terbit
- julung sarab: lahir ketika matahari terbenam
- julung pujut: lahir ketika magrib
- cemani: lahir hitam mulus
- wungle: lahir dengan kulit putih semua
- salewah: berkulit 2 (dua) warna
- wujil: terlahir kecil dan pertumbuhan selanjutnya tidak bisa tinggi
- wungkuk: terlahir punggungnya bungkuk
- bucu: terlahi punggungnya bongkok
- dengkek: dadanya bongkok / menggembung kedepan
- butuh: dada dan punggungnya bongkok
- tiba sampir: lahir kalung usus (terjepit tali pusar)
- tiba ungker: ketika lahir tubuhnya terjepit tali pusar
- brojol: bahu/pundak melorot
- tokling: lahir kepalanya terlalu kecil
- sumala: anak cacat sejak lahir
Sumber: http://www.marsudilaras.org/index.php?option=com_content&view=article&id=5:ruwatan&catid=4:article